Mengenal HTML: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

HTML merupakan bahasa markup yang sering dipakai untuk membentuk elemen seperti paragraf, judul, dan tautan pada halaman web. Meski sekilas mirip dengan kode pemrograman, HTML sebenarnya bukan bahasa pemrograman karena tidak mampu menjalankan fungsi dinamis. Saat ini, HTML dikenal sebagai standar resmi dalam pengembangan web, dikelola oleh World Wide Web Consortium (W3C), yang juga bertanggung jawab atas pembaruan berkalanya.

Artikel ini akan mengulas lebih dalam tentang apa itu HTML, sejarahnya, cara kerjanya, serta hal-hal lain yang berkaitan. Simak penjelasannya berikut ini!

Apa Itu HTML dan Bagaimana Sejarahnya?

Hypertext Markup Language, atau yang lebih dikenal sebagai HTML, adalah bahasa markup utama untuk membangun halaman web dan aplikasi berbasis web. HTML pertama kali diciptakan oleh Tim Berners-Lee, seorang fisikawan dari CERN, lembaga penelitian di Swiss. Versi awalnya diluncurkan pada tahun 1991 dengan hanya 18 tag. Sejak itu, setiap pembaruan HTML selalu menghadirkan tag dan atribut baru.

Saat menggunakan HTML, Anda akan bekerja dengan struktur kode sederhana berupa tag dan atribut untuk menandai elemen pada halaman web. Misalnya, untuk membuat paragraf, Anda cukup menempatkan teks di antara tag pembuka <p> dan tag penutup </p> seperti berikut:

<p>Ini adalah cara menambahkan paragraf di HTML.</p>
<p>Anda bisa menambah lebih dari satu!</p>

Karena kepopulerannya, HTML kini menjadi standar web resmi yang pengembangannya diatur oleh W3C. Menurut referensi dari Mozilla Developer Network, saat ini terdapat 140 tag HTML, meskipun beberapa di antaranya sudah tidak didukung oleh browser modern. Pada tahun 2014, HTML5 diperkenalkan dengan tambahan elemen semantik seperti <article>, <header>, dan <footer> yang membuat struktur konten lebih jelas.

Setelah memahami apa itu HTML, mari kita bahas cara kerjanya.

Bagaimana HTML Bekerja?

File HTML memiliki ekstensi .html atau .htm dan dapat dibuka menggunakan berbagai peramban web seperti Google Chrome, Safari, atau Mozilla Firefox. Peramban akan membaca file tersebut dan menampilkan kontennya agar dapat dilihat oleh pengguna internet.

Sebuah situs web biasanya terdiri dari beberapa halaman HTML yang berbeda, seperti halaman utama, halaman "Tentang Kami", atau halaman kontak, masing-masing dengan dokumen tersendiri. Setiap halaman tersusun dari serangkaian tag atau elemen yang membentuk hierarki konten, mulai dari judul, paragraf, hingga blok lainnya.

Sebagian besar elemen HTML menggunakan tag pembuka dan penutup dengan sintaks <tag></tag>. Berikut contoh struktur kode HTML sederhana:

<div>
  <h1>Judul Utama</h1>
  <h2>Subjudul Menarik</h2>
  <p>Paragraf pertama</p>
  <img src="/" alt="Gambar">
  <p>Paragraf kedua dengan <a href="https://contoh.com">tautan</a></p>
</div>

Struktur di atas mencakup elemen seperti <div> untuk membagi konten, <h1> dan <h2> untuk judul, <p> untuk paragraf, <img> untuk gambar, serta <a> untuk tautan. Tag gambar memiliki atribut src untuk lokasi file dan alt untuk deskripsi.

HTML juga sering digunakan untuk:
- Pengembangan web: Membuat tampilan elemen seperti teks, tautan, dan media.
- Navigasi web: Menyematkan tautan antar halaman atau situs.
- Dokumentasi: Memformat dokumen layaknya Microsoft Word.

Tag HTML dan Perannya

Tag HTML terbagi menjadi dua jenis utama: block-level dan inline.

- Tag Block-Level: Mengisi seluruh ruang yang tersedia dan selalu memulai baris baru, seperti tag judul (<h1> hingga <h6>) dan paragraf (<p>).

- Tag Inline: Hanya menggunakan ruang sesuai kebutuhan tanpa membuat baris baru, seperti tautan (<a>) atau teks tebal (<strong>).

Setiap dokumen HTML wajib memiliki tiga tag block-level utama:
- <html>: Elemen utama yang membungkus seluruh halaman.
- <head>: Berisi informasi metadata seperti judul halaman.
- <body>: Menampung konten yang tampil di layar.

Contoh lainnya termasuk <div> untuk membagi konten besar, <ol> untuk daftar berurutan, dan <ul> untuk daftar tak berurutan. Sementara itu, tag inline seperti <strong> untuk teks tebal atau <em> untuk teks miring digunakan untuk memformat isi konten.

Perbedaan HTML dan HTML5

Sejak diciptakan, HTML terus berkembang. Versi HTML4 dirilis pada 1999, lalu digantikan oleh HTML5 pada 2014. HTML5 membawa fitur baru seperti dukungan untuk audio dan video melalui tag <audio> dan <video>, menggantikan ketergantungan pada Flash Player. Selain itu, HTML5 mendukung elemen semantik yang meningkatkan kejelasan struktur konten dan membantu mesin pencari.

Kelebihan dan Kekurangan HTML

Kelebihan:

- Mudah dipelajari dan gratis (open-source).
- Didukung semua peramban web.
- Terintegrasi baik dengan bahasa lain seperti PHP.

Kekurangan:

- Terbatas pada konten statis.
- Tidak mendukung logika pemrograman.
- Beberapa fitur baru sulit diadopsi oleh peramban lama.

HTML Bersama CSS dan JavaScript

HTML saja tidak cukup untuk menciptakan situs web yang dinamis. Ia bekerja optimal saat dipadukan dengan CSS untuk gaya visual dan JavaScript untuk fungsi interaktif. HTML menyediakan struktur dasar, CSS menambahkan estetika, dan JavaScript memberikan dinamika.

Kesimpulan

HTML adalah bahasa markup yang berfungsi untuk menyusun konten statis pada web, bukan bahasa pemrograman dengan kemampuan dinamis. Dengan struktur tag sederhana, HTML menjadi fondasi teknologi frontend, yang dapat diperkaya dengan CSS dan JavaScript untuk pengalaman pengguna yang lebih baik.

إرسال تعليق